Share |

Vatikan Bantah Aturan Selibat Penyebab Skandal Seks Pastor

Diposting oleh St. Nicodemus

(Roma 15/3/2010) Kasus paedofilia atau pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh para pastor di Eropa dan Amerika Serikat kerap terdengar. Vatikan membantah bahwa kewajiban selibat (hidup melajang atau tidak kawin) bagi para pastur merupakan akar penyebab berbagai skandal seks tersebut.


Anggapan bahwa aturan selibat tersebut ikut berperan dalam 'penyimpangan perilaku' seksual para pastur tersebut belakangan ramai beredar. Koran-koran Jerman dalam kolom-kolom opini terang-terangan menyebut aturan selibat sebagai penyebab skandal seks tersebut. Para komentator Italia bahkan mempertanyakan kewajiban selibat tersebut.

Bahkan salah seorang penasihat terdekat Paus Benediktus XVI, Kardinal Keuskupan Wina, Christoph Schoenborn belum lama ini menyerukan adanya peninjauan jujur atas masalah-masalah seperti selibat dan pendidikan kepastoran untuk memberantas sumber penyimpangan seks.

"Sebagian dari itu adalah pertanyaan mengenai selibat, serta masalah pengembangan karakter. Dan sebagian dari itu adalah kejujuran, di dalam gereja tapi juga dalam masyarakat," tulis Schoenborn dalam edisi online surat kabar keuskupannya.

Namun kantornya kemudian dengan cepat menekankan bahwa Kardinal Schoenborn tidak mempertanyakan selibat pastor. Paus Benediktus XVI baru-baru ini menekankan bahwa selibat merupakan ekspresi pelayanan seseorang pada Tuhan dan lainnya.

Vatikan menegaskan bahwa aturan selibat tak ada kaitan dengan skandal seks pastor. "Telah diketahui bahwa itu tak ada kaitan," tulis Uskup Giuseppe Versaldi dalam artikel di surat kabar Vatikan, L'Osservatore Romano seperti dilansir News.com.au, Senin (15/3/2010).

"Pertama-tama, diketahui bahwa pelanggaran seksual terhadap anak-anak lebih luas di kalangan awam dan mereka yang menikah dibandingkan di kalangan pastor yang berselibat," tulis Versaldi.

"Kedua, riset telah menunjukkan bahwa pastor-pastor yang bersalah atas pelanggaran itu telah lama meninggalkan selibat," imbuhnya.

Vatikan telah bersikap defensif sejak beberapa dari 170 mantan murid dari sekolah-sekolah Katolik di Jerman, negara asal Paus Benediktus membeberkan kasus seksual yang dialami mereka, termasuk dalam kelompok paduan suara anak laki-laki yang dulu pernah dipimpin oleh saudara laki-laki Benediktus.(detik.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih
Anda telah menyampaikan pandangan anda

Salam